Sabtu, 17 Mei 2014

Don't Hurt Me Part 2 |By Chaca Maharini|









Author  : Chaca Maharini.
Genre   : Romance and Happy-end  
RG       : 13
Cast     :
Handi Morgan Winata(Morgan)
Linda Kumala Sari(Linzy)
All Member 7ICONS
Nadiatu Wafrina(Frina)
Rara Anggi Dewanti(Rara)
Boy William(Boy)
Ferly Putra(Ferly)





No Copas...
No Edit...





Happy Reading All...




PART 2
******



AUTHOR POV...




*Hati ini seperti batu es sehingga sekeras apapun, hati itu bisa disakit sehingga akan rapuh juga*



      Pohon terangkai bila semua ada proses, akar akan tumbuh bila melalui sebuah biji dengan tumbuh dengan baik. Manusia juga akan hidup disebuah demensi atau ruang waktu yang berbeda ada dikala, bahagia maupun dikala sedih. Seorang pemuda tampan terus menatap dokter muda ini dengan tatapan penuh tanda tanya. Sesekali ada guratan kecemasan yang melanda pemuda itu dan jujur dalam lubuk hatinya dia sangat mencintai gadis yang benar-benar membuat dia gila. Memang pemuda ini susah untuk jatuh cinta pada satu gadis apa lagi, sewaktu SMA dia termaksud pemuda yang cuek dan tidak terlalu peduli dengan gadis sekitarnya cuma sahabat kecilnya yang tahu kenapa pemuda ini sangat tertutup pada semua gadis di SMA dulu.
"Maaf istri anda banyak kekurangan darah jadi, kami membutuhkan darah golongan A dan satu lagi, dia akan mengalami trauma atau tekanan pada kejiwaannya, "jelas dokter muda ini Mezty yang tersenyum miris.
"Maksud kamu apa Mez, apa istri Morgan gila gitu, "tebak gadis disamping pemuda ini Morgan Oey.
"Maksud dokter apa?"sentak Morgan yang begitu panik.
"Gan, kontrol emosimu jangan membuat suasana menjadi tidak enak. Ingat ini rumah sakit dan Linzy juga membutuhkan donor darah Gan, "ucap gadis ini Pj yang tidak suka sifat Morgan yang gampang terpancing emosi.
"Oke tenang, maksud saya nona Linzy akan mengalami truma karena, siksaan batin yang perna dia rasakan. Dampaknya dia akan ketakutan,histeris atau dia gak akan mau ketemu sama orang yang perna menyakitinya, "kata Dokter Mezty menjelaskan secara mendetail.
"Apa dok, ini gak mungkin apa gak bisa disembuhin?"tanya Morgan dengan suara sendu.
"Bisa pak, tapi itu prosesnya lama dan istri anda harus menjalanin terapi selama beberapa tahun, "kata Dokter Mezty yang merasa iba pada Morgan.
"Mez, sekarangkan Linzy perlu darah golongan A makanya, aku bakal donorin. Golonganku A dan segera lakukan sebelum terjadi suatu apa-apa, "ucap Pj memohon pada Dokter Mezty yang menatap dirinya.
"Je, kamu..., "lirih Morgan dengan wajah kusutnya.
"Gak usah tanya apa-apa karena, aku gak perlu jawabanmu. Satu lagi tadi Frina sms aku bakal kesini dan ingat Gan, jangan perna masuk ke ruang rawatnya sebelum keadaannya benar-benar stabil, "cetus Pj yang akhirnya ke ruang dimana dia bakal mendonorkan pada Linzy.
"Arghhhhhhhh!!!!!ini gak mungkin kenapa aku bodoh, "runtuk Morgan yang bersandar ditembok sambil memukul sekeras mungkin.
"Gan..., "panggil seorang pemuda dengan wajah Indonesia-Korea.
"Aku bodoh Boy, dia istriku mengalami trauma dan dia bakal takut sama aku Boy. Tambah membuatku terpukul lagi, aku penyebab semua ini, "tutur Morgan menatap sahabat karibnya yang sudah ada dihadapannya karena, dirinya sudah mengubunginya ketika istrinya telah berada dirumah sakit.
"Gan, aku udah perna bilang sama kamu jangan perna sakiti Linzy. Sekarang kamu lihat sendiri apa yang terjadi. Kamu itu salah mencintai Linzy dan aku tahu Linzy adalah cinta pertamamu, sampai membuatmu gila 2 tahun yang lalu dan itu karena, Linzy pergi dari kehidupanmu . Tapi aku mohon Gan, berhenti menyiksanya kamu kira aku diam gak peduli sama Linzy, "bentak pemuda ini Boy William, dia adalah sahabat Morgan sejak duduk di SMP dan Boy ataupun Pj adalah sahabat yang mengerti dirinya. Cuma saat ini Boy William adalah seorang model yang banyak disukai para remaja.
"Aku nyesal Boy, "keluh Morgan yang tertunduk lesu dengan sebuah kekecewaan.




SKIP...
SKIP...




MORGAN POV...




*Cinta itu sebuah setetes air mata ketika, kesedihan datang luka itu menjadi perih*



      Aku cuma diam membisu ketika, mendengar penuturan sahabat terbaikku Boy William. Apa lagi cuma dia yang tahu, bagaimana prilaku kasarku pada gadis yang aku cintai dan dia sungguh tidak percaya ketika, aku menyiksa Linzy memakai campuk. Aku memang menjelaskan semua kenapa aku menyiksanya. Boy yang terkenal peduli pada semua orang terutama diriku. Dia menjadi orang yang sangat banyak berbicara kalau menyakut Linzy. Aku tahu, dulu sebelum aku menyukai Linzy dia, sempat suka pada Linzy tapi sebatas kagum saja. Jujur dia menyukai sosok Linzy yang mandiri, dewasa dan berkerja keras. Sampai dia bertekad untuk membuat diriku bisa dekat sama Linzy dan bisa membuatku menjadi pacarnya Linzy. Memang Boy dulunya dikampus temaksud pemuda yang dicap sebagai playboy dan sudah banyak gadis yang dia mainin tapi, tidak perna dia menyakiti gadis itu dengan menyiksanya.
"Gan, aku memang cowok berengsek tapi, aku sama sekali tidak perna menyiksanya ataupun membuat dia tidak nyaman, "ucap Boy yang duduk sambil menatap lurus lurus kearah luar kaidor rumah sakit.
"Iya aku lebih berengsek darimu Boy, "lirihku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Kak Morgan!!!"panggil seorang gadis dengan wajah penuh amarah sambil mengepalkan tangannya.





Plakkkkkk.......
"Kakaka benar-benar jahat, "maki seorang gadis berambut panjang dengan mata sipitnya.
"Frina kamu salah paham, Kak Morgan bakal jelasin, "kataku menahan sakit ketika, adik satu-satuku menamparku dengan begitu kasar.
"Apa lagi kak, aku percaya sahabatku bahagia tapi kakaka tahu, aku tahu semua ini dari si Rara cewek yang gak perna aku suka, "geram Frina yang tidak percaya bahwa aku menyiksa Linzy sahabatnya.
"Fri, kamu tahu Kak Morgan cinta sama Linzy tapi, dia telah menyakiti hati kakaka. Dia harus tahu gimana rasanya jadi kakaka, "kataku membela diri dan terus dipersalahkan oleh Frina.
"Aku gak percaya aku kira selama 2 tahun Linzy menghilang dari kehidupan kakaka akan merubah semuanya. Tapi nyatanya, Kak Morgan menyiksanya apa salah salah Linzy kak. Oke lebih baik mama dan papa tahu semua ini dan segera mengurus surat perceraian kakaka dengan Linzy karena, aku gak mau sampai sahabatku tertekan, "ketus Frina yang menatapku penuh kebencian.
"Frina, kakaka mohon jangan lakukan itu. Kamu harus tahu kakaka sangat cinta sama Linzy dan kakaka gak akan mau cerai sama dia. Perlu kamu tahu dia sudah mengalami trauma dan itu semua ulah kakaka, tapi kakaka janji setelah ini Kak Morgan gak akan menyiksa dia, "kataku menyakininnya.
"Apa kak trauma, yah tuhan Linzy kenapa semua ini harus terjadi sama kamu. Kak Morgan aku benci sama kamu teganya hiks...hiks..., "tangis Frina yang sangat kesal pada diriku.
"Maafin kakaka Fri, "kataku yang langsung memeluknya tapi, dengan kasar dia mendorong tubuhku.
"Aku gak sudi punya kakaka sepertimu biadab kamu dan ingat Morgan Oey bukan kakaka kandungku, "jerit Frina tepat di depan wajahku yang telah tersungkur dilantai.
"Frina!!!jaga omonganmu itu dia kakakamu, "ucap Boy yang ikutan emosi.
"Kak Boy, gak perlu ikut campur karena, manusia seperti dia gak pantas dibela, "maki Frina yang menatap sinis kearahku.
"Udahlah Boy, aku pantas dapatin semua ini dan aku pantas dibenci adikku sendiri, "kataku dengan hati yang begitu miris.
"Tapi Gan..., "kata Boy tapi, dengan cepat aku potong.
"Aku bilang udah dan aku tahu dia pasti akan membenciku, "ucapku pada Boy karena, memang aku pantas dibenci.
"Aku sangat kecewa sama kamu kak, "batin Frina yang akhirnya duduk terdiam.
"Maafin kakaka Fri, tapi jujur hati ini sakit tahu Linzy punya penyakit parah karena, kakaka, "batinku mengusap wajahku dengan begitu kasar.





**********



AUTHOR POV...




Jakarta, 6 Maret 2014 Jam 10.00 Wib.




*Hidup ini topeng ada kecurang,dendam,sakit hati karena, hidup akan terasa hidup ketika masalah itu bisa dilewati*



      Tidak ada yang tahu bagaimana nasib seseorang atau sejahat apa orang itu, karena manusia selalu berhati munafik dan tidak perna mengalah. Yah mereka begitu egois dan tidak peduli dengan semua yang terjadi. Tiga gadis yang duduk santai disebuah cafe sambil meminum dan memakan pesan yang sudah dipesan. Terlihat wajah, salah satu gadis dari mereka tertawa bahagia mendengar musuh bebuyutannya mau bekerja sama dengannya. Apa lagi mendapatkan pemuda yang sama-sama mereka cintai, jujur dalam hatinya dia mau menghentikan semua ini tapi, ego mengalahkan semua itu. Dua sahabatnya pun mendukung semua itu. Gadis itu adalah Angela Tee, gadis cantik yang sifatnya tomboy tapi terobsesi untuk mendapatkan Morgan Oey sejak dia SMA dulu. Sampai dia bela-bela ikut casting karena, Morgan Oey ada difilem yang akan dibuat oleh sutadara yang cukup terkenal sampai, Angel bisa terkenal sebagai aktris sineron dan filem yang sangat terkenal di Indonesia. Beda dari sahabatnya Natly dan Grace/Gc, kalau Natly dia bekerja di sebuah perusahan ternama William company sedangkan Grace atau Gc dia adalah salah satu pelatih dance seorang artis pendatang baru. Sifat 3 gadis ini sombong,angkuh dan meremehkan orang lain.
"Ngel, emang beneran kalau si Rara mau ikutan bunuh si Linzy itu, "celetuk Natly yang begitu antusias.
"Emang bener dan kalian tahu, penyanyi sok cantik itu bakal aku jebak dan bakal dipersalahkan oleh Morgan, "kata Angel yang begitu senang dengan rencanannya nanti.
"Tapi kamu harus hati-hati Ngel, setiap kita mencelakai Linzy si Uty kakakaku sok pahlawan, "ketus Grace yang tidak suka dengan sifat sok baik kakakanya.
"Tenang Ce, dia mau selamatin Linzy berhadapan sama aku karena aku bakal menyiapkan sesuatu yang bagus untuknya, "kata Angel dengan senyum misterius.
"Ngel, kamu gak akan bunuh kakakakukan, "kata Grace yang tiba-tiba cemas bila Angel sudah nekad.
"Kamu tenang Ce, aku gak akan bunuh kakakakmu si Uty itu. Aku cuma ingin main-main sama dia aja, "kata Angel yang akan memberi sesuatu yang bagus untuk si Uty.
"Yah, aku takut aja kamu orangnya nekad kalau gak senang sama orang kamu bakal bunuh dia, "ucap Grace penuh penekanan dengan suara gemetarnya.
"Ce, kamu gak perlu takut Angel gak senekad itu sama kakakamu. Aku rasa pemikiranmu pendek, kenapa kamu ada masalah, "tanya Natly yang melihat wajah kecemasan dan ketakutan Grace kalau menyakut si Uty.
"Aku gak apa-apa, cuma gak enak badan aja, "Elak Grace dengan suara yang berbeda.
"Kamu kenapa sih Ce, dari tadi gak tenang. Aku lihat kamu lihat layar handphone terus ada yang kamu sembunyikan dari kita-kita, "bidik Angel menatap tajam Grace yang ketakutan.
"Aku gak sembunyiin apa-apa. Kamu ini apaan sih, "kata Grace menetralkan suasana.
"Yakin, tapi kalau sampai kamu ketahuan menyembunyikan sesuatu menyakut Linzy, aku bakal bunuh kamu dengan tanganku sendiri, "sentak Angel dengan wajah garangnya dan Grace mendengar penuturan sahabatnya cuma bisa menelan ludah karena, saking takutnya.
"Gak kok Ngel, akukan setia kawan gak seperti si Mezty iyakan, "kata Grace dengan senyum manisnya.
"Bagus dan ingat jangan sebut lagi nama si bangsat Mezty itu karena, buatku dia udah ma...ti..., "kata Angel dengan nada penekanan. Mezty atau sekarang dia adalah dokter Mezty dulunya sahabat baik Angel tapi, semua telah berubah sejak Mezty secara terang-terangan mengatakan muak bersahabat dengan Angel dengan sifat sombongnya. Mezty yang muak setelah lulus SMA langsung pindah ke Paris dan kuliah di salah satu universitas Paris yaitu Sorbone.
"Maafin Ngel, kalau gitu aku pamit pulang dulu ada latihan nih, "kata Grace langsung pergi dari tempat itu dengan perasaan gusar.
"Ngel, sepertinya Grace menyimpan sesuatu sama kita. Terlihat wajahnya cemas tapi, aku rasa ada sangkut pautnya sama masa lalu Ferly dan Morgan yang dulu bertengkar itu, "tebak Natly karena, cuma Natly yang satu-satunya yang tahu kenapa Morgan benci sekali pada pemuda bernama Ferly Putra.
"Nat, kamu gak perna mau cerita tentang Ferly dan Morgan. Kenapa sampai mereka musuhan, "tanya Angel yang panasaran.
"Oke aku bakal cerita semuanya, "kata Natly yang menarik napas ketika, mengingat semua ini.




***********



#FLASHBACK#




Jakarta, 23 Mei 2006.



*Hidup seperti sinetron terkadang seperti malaikat dan terkadang seperti iblis*



      Hiruk-piruk kota Metropolitan dengan suara teriakan dan jeritan orang-orang disekitar area kematian. Semua begitu bersemangat ketika pertandingan akan dimulai tampak dua pemuda ini saling menatap sinis. Tidak ada persahabatan diantara mereka yang ada kebencian dan ini dimulai dari pemuda dengan wajah tampanya. Yah disini adalah sebuah area adu kemampuan atau adu jotos. Handi Morgan Winata dia begitu membenci sosok sahabatnya sekarang, apa lagi dia mengetahui kalau Ferly Putra adalah adik dari Alex Fernandes Putra yang juga telah membunuh adiknya Eriska Rainisa Winata. Dendam itu telah dipendam selama beberapa tahun dan dia mengetahui kalau Alex, pacar adiknya telah berselingkuh dengan sahabatnya adiknya, sampai mereka melakukan hubungan intim. Saat mereka ketahuan melakukan hubungan intim Eriska ingin melabrak pacarnya itu dan ingin membunuh Dina sahabatnya sendiri. Tapi semua terbalik karena, dengan cepat Alex menusuk pisau kearah Eriska ketika tertuju pada Dina. Alex yang tersadar dan ketakutan membawa Dina kabur entalah kemana. Sehingga Morgan yang beberapa tahun tidak mengetahui kalau Ferly adalah adik dari Alex dan bertekad untuk balas dendam terhadap kematian adiknya.
"Siap-siap mati kau Ferly Putra, "kata Morgan dengan senyum sinis.
"Yah tuhan ini cuma salah paham dan aku gak bisa menghentikan semua ini, "batin Ferly yang begitu gusar.
"Oke 1...2... 3....mulai, "teriak seorang pemuda gendut memberi aba-aba kalau pertandingan sudah dimulai.
"Malam ini kamu bakal mati dan ini ulah kakakamu si berengsek Alex itu, " batin Morgan yang menghindar dari pukulan Ferly dan tanpa Ferly sadari ada seorang yang misterius dan bersiap menembak kearah Ferly dan Morgan.
"Aku harus halangin dia, "batin seorang pemuda dan berancang-ancang mendorong orang misterius itu.




Brukkkkk
"Arghhhhh!!!!sial dia tahu aku mencelakai adiknya, "runtuk orang misterius itu dan hilang begitu saja.
"Kak Alex!!!ngapain kakaka membawa pistol, "tanya Ferly yang akhirnya menghentikan pertandingan ketika, mendengar keributan.
"Aku ta...di anu..., "gugup pemuda itu Alex kakaka dari Ferly Putra.
"Oh ternyata si bangsat disini, punya nyali juga kamu dah harusnya kamu yang mati, "kata Morgan terus mencaci maki Alex dihadapan banyak orang.
"Gan aku mohon sama kamu, ini salah paham itu bukan aku tapi Regi dia saudara kembar aku. Perlu kamu tahu saat itu aku ada di Bandung bersama Rara adikku, "jelas Alex membela diri dihadapan Morgan.
"Alasan aja dan maaf aku gak percaya, "ketus Morgan yang begitu dingin pada sosok Alex satu ini.
"Gan, kamu harus percaya dia mau bunuh Ferly ataupun kam..., "ucap Alex tapi secara tiba-tiba ada orang yang menembak Alex dengan begitu cepat.



Dorrrrrr.....
"Kak Alex, "pekik Ferly langsung menangkap tubuh kakakanya.
"Fer, bukan kakaka tapi dia, "lirih Alex perlahan memejamkan mata.
"Kak Alexxxxx!!!!!"jerit histeris Ferly yang memeluk erat kakakanya dengan penuh darah.




#FLASH END#



"Jadi pembunuhnya bukan si Alex, "kata Angel terkejut.
"Iya bukan dia tapi, Morgan gak percaya dan tetap dendam sama Ferly. Yang aku dengar sih, orang yang telah membunuh Alex itu suadara kembarnya tapi, gak tahu siapa namanya. Ada yang bilang namanya Regi tapi gak tahulah, "kata Natly yang masih asyik meminum jus miliknya.
"Ferly bisa sebagai pancingan dan itu mempermudah aku membunuh si Linzy hahahahaha...., "batin Angel yang tertawa puas.




**********




Jakarta, 6 Maret 2014 Jam 19.00 Wib.




*Setetes air mata adalah kesedihannya dan bila nyawa itu akan hilang, hidupnya akan rapuh seperti kapur yang terhapus*



      Langit mendung seperti lukisan hitam yang pekat. Awan putih seperi putaran udara berhorizontal. Titik hujan seperti tetesan kehidupan yang begitu fatamorgana dan abstrak. Pemuda ini terus memandangi gadis ini dan ketika, dirinya mengetahui sahabat kecilnya sudah mendonorkan darah untuk gadis yang dia cintai. Penyesalan pasti ada dalam benaknya sekarang ini dan pikiran begitu kacau, ketika mengetahui gadis yang dia cintai mengalami trauma. Pemuda ini dengan penuh kasih sayang duduk disamping tempat tidur dimana gadis ini terbaring, digenggamlah tangan gadis itu dan beberapa kali mencium telapak tangan gadis itu dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dengan satu sentuhan dibelai pipi gadis itu dengan penuh kasih sayang.
"Sayang aku minta maaf, "lirih Morgan yang terus mencium telapak tangan Linzy istri tercintanya.
"Aku cinta sama kamu tapi, kenapa harus begini, "ucap Morgan yang telah banjir air matanya karena, seumur-umur Morgan tidak perna menangis karena seorang gadis.
"Aku sayang kamu Zy, "ucap Morgan lembut tapi, tiba-tiba Morgan secepat kilat mencium pipi istri tercintanya ini.
"Ngehhh..., "perlahan Linzy membuka matanya dan itu membuat Morgan bahagia.
"Sayang, kamu udah sadar, "pekik Morgan tidak percaya.
"Mor..gan awww.....hiks...hiks...jangan sakiti aku...aku takut ampun Gan. Ahhhhhh!!!!!"jerit Linzy tiba-tiba dan itu membuat Morgan panik.
"Zy tenang ini aku Morgan suamimu. Aku gak akan nyakiti kamu tenang sayang, "kata Morgan mencoba menenangkan Linzy dengan memeluknya.
"Gak!!!kamu jahat...jahat...pergi kamu...pergi, "teriak Linzy yang mendorong tubuh Morgan dan dengan cepat dia mencopot infus yang ada ditanganya.
"Sayang ini aku Morgan, aku mohon tenang, "kata Morgan yang terus berusaha menenangkan Linzy.
"Gak...pergi kamu....pergi!!!"jerit Linzy tapi, secara tiba-tiba tubuh Linzy ambruk dan pingsan seketika.




Hap......
"Linzy!!!!!"kaget Morgan yang akhirnya bisa menangkap tubuhnya dan pingsan begitu saja.
"Yah tuhan Linzy!!!"pekik seorang wanita parubaya yang kaget melihat keadaan Linzy saat ini.





To Be Continue....



Siapakah wanita parubaya yang melihat Linzy pingsan dan apa yang terjadi pada Linzy kenapa dia bisa pingsan begitu saja, apa karena penyakit traumanya sudah parah dan Apa rencana Angel untuk membunuh Linzy agar dia mendapatkan Morgan pemuda yang selama ini dia sukai dan Apa rencan Angel untuk menjembak Rara agar bisa dipersalahkan Morgan nantinya dan apakah Morgan benar-benar mau berubah dan tidak lagi menyiksa istrinya lagi???



Tunggu saja Part 3nya yah!!!!!!




Bagaimana para readers Part 2 ini bagus atau jelek, maaf kalau part ini fellnya kurang gerget atau apalah. Maaf juga kalau masih ada typo yang bertebaran kesana-kemari biasalah aku ini masih penulis amatir dan belum handal jadi, masih banyak kesalahan dalam penulisan.




Please Comment and Like!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar