Author : Chaca Maharini.
Genre : Romance and Happy-end
RG : 13
Cast :
Handi Morgan Winata(Morgan)
Linda Kumala Sari(Linzy)
All Member 7ICONS
Nadiatu Wafrina(Frina)
Rara Anggi Dewanti(Rara)
Boy William(Boy)
Ferly Putra(Ferly)
No Copas...
No Edit...
Happy Reading All...
PART 2
******
AUTHOR POV...
*Hati ini seperti batu es sehingga sekeras apapun, hati itu bisa disakit sehingga akan rapuh juga*
Pohon
terangkai bila semua ada proses, akar akan tumbuh bila melalui sebuah
biji dengan tumbuh dengan baik. Manusia juga akan hidup disebuah demensi
atau ruang waktu yang berbeda ada dikala, bahagia maupun dikala sedih.
Seorang pemuda tampan terus menatap dokter muda ini dengan tatapan penuh
tanda tanya. Sesekali ada guratan kecemasan yang melanda pemuda itu dan
jujur dalam lubuk hatinya dia sangat mencintai gadis yang benar-benar
membuat dia gila. Memang pemuda ini susah untuk jatuh cinta pada satu
gadis apa lagi, sewaktu SMA dia termaksud pemuda yang cuek dan tidak
terlalu peduli dengan gadis sekitarnya cuma sahabat kecilnya yang tahu
kenapa pemuda ini sangat tertutup pada semua gadis di SMA dulu.
"Maaf
istri anda banyak kekurangan darah jadi, kami membutuhkan darah
golongan A dan satu lagi, dia akan mengalami trauma atau tekanan pada
kejiwaannya, "jelas dokter muda ini Mezty yang tersenyum miris.
"Maksud kamu apa Mez, apa istri Morgan gila gitu, "tebak gadis disamping pemuda ini Morgan Oey.
"Maksud dokter apa?"sentak Morgan yang begitu panik.
"Gan,
kontrol emosimu jangan membuat suasana menjadi tidak enak. Ingat ini
rumah sakit dan Linzy juga membutuhkan donor darah Gan, "ucap gadis ini
Pj yang tidak suka sifat Morgan yang gampang terpancing emosi.
"Oke
tenang, maksud saya nona Linzy akan mengalami truma karena, siksaan
batin yang perna dia rasakan. Dampaknya dia akan ketakutan,histeris atau
dia gak akan mau ketemu sama orang yang perna menyakitinya, "kata
Dokter Mezty menjelaskan secara mendetail.
"Apa dok, ini gak mungkin apa gak bisa disembuhin?"tanya Morgan dengan suara sendu.
"Bisa
pak, tapi itu prosesnya lama dan istri anda harus menjalanin terapi
selama beberapa tahun, "kata Dokter Mezty yang merasa iba pada Morgan.
"Mez,
sekarangkan Linzy perlu darah golongan A makanya, aku bakal donorin.
Golonganku A dan segera lakukan sebelum terjadi suatu apa-apa, "ucap Pj
memohon pada Dokter Mezty yang menatap dirinya.
"Je, kamu..., "lirih Morgan dengan wajah kusutnya.
"Gak
usah tanya apa-apa karena, aku gak perlu jawabanmu. Satu lagi tadi
Frina sms aku bakal kesini dan ingat Gan, jangan perna masuk ke ruang
rawatnya sebelum keadaannya benar-benar stabil, "cetus Pj yang akhirnya
ke ruang dimana dia bakal mendonorkan pada Linzy.
"Arghhhhhhhh!!!!!ini gak mungkin kenapa aku bodoh, "runtuk Morgan yang bersandar ditembok sambil memukul sekeras mungkin.
"Gan..., "panggil seorang pemuda dengan wajah Indonesia-Korea.
"Aku
bodoh Boy, dia istriku mengalami trauma dan dia bakal takut sama aku
Boy. Tambah membuatku terpukul lagi, aku penyebab semua ini, "tutur
Morgan menatap sahabat karibnya yang sudah ada dihadapannya karena,
dirinya sudah mengubunginya ketika istrinya telah berada dirumah sakit.
"Gan,
aku udah perna bilang sama kamu jangan perna sakiti Linzy. Sekarang
kamu lihat sendiri apa yang terjadi. Kamu itu salah mencintai Linzy dan
aku tahu Linzy adalah cinta pertamamu, sampai membuatmu gila 2 tahun
yang lalu dan itu karena, Linzy pergi dari kehidupanmu . Tapi aku mohon
Gan, berhenti menyiksanya kamu kira aku diam gak peduli sama Linzy,
"bentak pemuda ini Boy William, dia adalah sahabat Morgan sejak duduk di
SMP dan Boy ataupun Pj adalah sahabat yang mengerti dirinya. Cuma saat
ini Boy William adalah seorang model yang banyak disukai para remaja.
"Aku nyesal Boy, "keluh Morgan yang tertunduk lesu dengan sebuah kekecewaan.
SKIP...
SKIP...
MORGAN POV...
*Cinta itu sebuah setetes air mata ketika, kesedihan datang luka itu menjadi perih*
Aku
cuma diam membisu ketika, mendengar penuturan sahabat terbaikku Boy
William. Apa lagi cuma dia yang tahu, bagaimana prilaku kasarku pada
gadis yang aku cintai dan dia sungguh tidak percaya ketika, aku menyiksa
Linzy memakai campuk. Aku memang menjelaskan semua kenapa aku
menyiksanya. Boy yang terkenal peduli pada semua orang terutama diriku.
Dia menjadi orang yang sangat banyak berbicara kalau menyakut Linzy. Aku
tahu, dulu sebelum aku menyukai Linzy dia, sempat suka pada Linzy tapi
sebatas kagum saja. Jujur dia menyukai sosok Linzy yang mandiri, dewasa
dan berkerja keras. Sampai dia bertekad untuk membuat diriku bisa dekat
sama Linzy dan bisa membuatku menjadi pacarnya Linzy. Memang Boy dulunya
dikampus temaksud pemuda yang dicap sebagai playboy dan sudah banyak
gadis yang dia mainin tapi, tidak perna dia menyakiti gadis itu dengan
menyiksanya.
"Gan, aku memang cowok berengsek tapi, aku sama
sekali tidak perna menyiksanya ataupun membuat dia tidak nyaman, "ucap
Boy yang duduk sambil menatap lurus lurus kearah luar kaidor rumah
sakit.
"Iya aku lebih berengsek darimu Boy, "lirihku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Kak Morgan!!!"panggil seorang gadis dengan wajah penuh amarah sambil mengepalkan tangannya.
Plakkkkkk.......
"Kakaka benar-benar jahat, "maki seorang gadis berambut panjang dengan mata sipitnya.
"Frina
kamu salah paham, Kak Morgan bakal jelasin, "kataku menahan sakit
ketika, adik satu-satuku menamparku dengan begitu kasar.
"Apa lagi
kak, aku percaya sahabatku bahagia tapi kakaka tahu, aku tahu semua ini
dari si Rara cewek yang gak perna aku suka, "geram Frina yang tidak
percaya bahwa aku menyiksa Linzy sahabatnya.
"Fri, kamu tahu Kak
Morgan cinta sama Linzy tapi, dia telah menyakiti hati kakaka. Dia harus
tahu gimana rasanya jadi kakaka, "kataku membela diri dan terus
dipersalahkan oleh Frina.
"Aku gak percaya aku kira selama 2 tahun
Linzy menghilang dari kehidupan kakaka akan merubah semuanya. Tapi
nyatanya, Kak Morgan menyiksanya apa salah salah Linzy kak. Oke lebih
baik mama dan papa tahu semua ini dan segera mengurus surat perceraian
kakaka dengan Linzy karena, aku gak mau sampai sahabatku tertekan,
"ketus Frina yang menatapku penuh kebencian.
"Frina, kakaka mohon
jangan lakukan itu. Kamu harus tahu kakaka sangat cinta sama Linzy dan
kakaka gak akan mau cerai sama dia. Perlu kamu tahu dia sudah mengalami
trauma dan itu semua ulah kakaka, tapi kakaka janji setelah ini Kak
Morgan gak akan menyiksa dia, "kataku menyakininnya.
"Apa kak
trauma, yah tuhan Linzy kenapa semua ini harus terjadi sama kamu. Kak
Morgan aku benci sama kamu teganya hiks...hiks..., "tangis Frina yang
sangat kesal pada diriku.
"Maafin kakaka Fri, "kataku yang langsung memeluknya tapi, dengan kasar dia mendorong tubuhku.
"Aku
gak sudi punya kakaka sepertimu biadab kamu dan ingat Morgan Oey bukan
kakaka kandungku, "jerit Frina tepat di depan wajahku yang telah
tersungkur dilantai.
"Frina!!!jaga omonganmu itu dia kakakamu, "ucap Boy yang ikutan emosi.
"Kak Boy, gak perlu ikut campur karena, manusia seperti dia gak pantas dibela, "maki Frina yang menatap sinis kearahku.
"Udahlah Boy, aku pantas dapatin semua ini dan aku pantas dibenci adikku sendiri, "kataku dengan hati yang begitu miris.
"Tapi Gan..., "kata Boy tapi, dengan cepat aku potong.
"Aku bilang udah dan aku tahu dia pasti akan membenciku, "ucapku pada Boy karena, memang aku pantas dibenci.
"Aku sangat kecewa sama kamu kak, "batin Frina yang akhirnya duduk terdiam.
"Maafin
kakaka Fri, tapi jujur hati ini sakit tahu Linzy punya penyakit parah
karena, kakaka, "batinku mengusap wajahku dengan begitu kasar.
**********
AUTHOR POV...
Jakarta, 6 Maret 2014 Jam 10.00 Wib.
*Hidup ini topeng ada kecurang,dendam,sakit hati karena, hidup akan terasa hidup ketika masalah itu bisa dilewati*
Tidak
ada yang tahu bagaimana nasib seseorang atau sejahat apa orang itu,
karena manusia selalu berhati munafik dan tidak perna mengalah. Yah
mereka begitu egois dan tidak peduli dengan semua yang terjadi. Tiga
gadis yang duduk santai disebuah cafe sambil meminum dan memakan pesan
yang sudah dipesan. Terlihat wajah, salah satu gadis dari mereka tertawa
bahagia mendengar musuh bebuyutannya mau bekerja sama dengannya. Apa
lagi mendapatkan pemuda yang sama-sama mereka cintai, jujur dalam
hatinya dia mau menghentikan semua ini tapi, ego mengalahkan semua itu.
Dua sahabatnya pun mendukung semua itu. Gadis itu adalah Angela Tee,
gadis cantik yang sifatnya tomboy tapi terobsesi untuk mendapatkan
Morgan Oey sejak dia SMA dulu. Sampai dia bela-bela ikut casting karena,
Morgan Oey ada difilem yang akan dibuat oleh sutadara yang cukup
terkenal sampai, Angel bisa terkenal sebagai aktris sineron dan filem
yang sangat terkenal di Indonesia. Beda dari sahabatnya Natly dan
Grace/Gc, kalau Natly dia bekerja di sebuah perusahan ternama William
company sedangkan Grace atau Gc dia adalah salah satu pelatih dance
seorang artis pendatang baru. Sifat 3 gadis ini sombong,angkuh dan
meremehkan orang lain.
"Ngel, emang beneran kalau si Rara mau ikutan bunuh si Linzy itu, "celetuk Natly yang begitu antusias.
"Emang
bener dan kalian tahu, penyanyi sok cantik itu bakal aku jebak dan
bakal dipersalahkan oleh Morgan, "kata Angel yang begitu senang dengan
rencanannya nanti.
"Tapi kamu harus hati-hati Ngel, setiap kita
mencelakai Linzy si Uty kakakaku sok pahlawan, "ketus Grace yang tidak
suka dengan sifat sok baik kakakanya.
"Tenang Ce, dia mau
selamatin Linzy berhadapan sama aku karena aku bakal menyiapkan sesuatu
yang bagus untuknya, "kata Angel dengan senyum misterius.
"Ngel, kamu gak akan bunuh kakakakukan, "kata Grace yang tiba-tiba cemas bila Angel sudah nekad.
"Kamu
tenang Ce, aku gak akan bunuh kakakakmu si Uty itu. Aku cuma ingin
main-main sama dia aja, "kata Angel yang akan memberi sesuatu yang bagus
untuk si Uty.
"Yah, aku takut aja kamu orangnya nekad kalau gak
senang sama orang kamu bakal bunuh dia, "ucap Grace penuh penekanan
dengan suara gemetarnya.
"Ce, kamu gak perlu takut Angel gak
senekad itu sama kakakamu. Aku rasa pemikiranmu pendek, kenapa kamu ada
masalah, "tanya Natly yang melihat wajah kecemasan dan ketakutan Grace
kalau menyakut si Uty.
"Aku gak apa-apa, cuma gak enak badan aja, "Elak Grace dengan suara yang berbeda.
"Kamu
kenapa sih Ce, dari tadi gak tenang. Aku lihat kamu lihat layar
handphone terus ada yang kamu sembunyikan dari kita-kita, "bidik Angel
menatap tajam Grace yang ketakutan.
"Aku gak sembunyiin apa-apa. Kamu ini apaan sih, "kata Grace menetralkan suasana.
"Yakin,
tapi kalau sampai kamu ketahuan menyembunyikan sesuatu menyakut Linzy,
aku bakal bunuh kamu dengan tanganku sendiri, "sentak Angel dengan wajah
garangnya dan Grace mendengar penuturan sahabatnya cuma bisa menelan
ludah karena, saking takutnya.
"Gak kok Ngel, akukan setia kawan gak seperti si Mezty iyakan, "kata Grace dengan senyum manisnya.
"Bagus
dan ingat jangan sebut lagi nama si bangsat Mezty itu karena, buatku
dia udah ma...ti..., "kata Angel dengan nada penekanan. Mezty atau
sekarang dia adalah dokter Mezty dulunya sahabat baik Angel tapi, semua
telah berubah sejak Mezty secara terang-terangan mengatakan muak
bersahabat dengan Angel dengan sifat sombongnya. Mezty yang muak setelah
lulus SMA langsung pindah ke Paris dan kuliah di salah satu universitas
Paris yaitu Sorbone.
"Maafin Ngel, kalau gitu aku pamit pulang
dulu ada latihan nih, "kata Grace langsung pergi dari tempat itu dengan
perasaan gusar.
"Ngel, sepertinya Grace menyimpan sesuatu sama
kita. Terlihat wajahnya cemas tapi, aku rasa ada sangkut pautnya sama
masa lalu Ferly dan Morgan yang dulu bertengkar itu, "tebak Natly
karena, cuma Natly yang satu-satunya yang tahu kenapa Morgan benci
sekali pada pemuda bernama Ferly Putra.
"Nat, kamu gak perna mau cerita tentang Ferly dan Morgan. Kenapa sampai mereka musuhan, "tanya Angel yang panasaran.
"Oke aku bakal cerita semuanya, "kata Natly yang menarik napas ketika, mengingat semua ini.
***********
#FLASHBACK#
Jakarta, 23 Mei 2006.
*Hidup seperti sinetron terkadang seperti malaikat dan terkadang seperti iblis*
Hiruk-piruk
kota Metropolitan dengan suara teriakan dan jeritan orang-orang
disekitar area kematian. Semua begitu bersemangat ketika pertandingan
akan dimulai tampak dua pemuda ini saling menatap sinis. Tidak ada
persahabatan diantara mereka yang ada kebencian dan ini dimulai dari
pemuda dengan wajah tampanya. Yah disini adalah sebuah area adu
kemampuan atau adu jotos. Handi Morgan Winata dia begitu membenci sosok
sahabatnya sekarang, apa lagi dia mengetahui kalau Ferly Putra adalah
adik dari Alex Fernandes Putra yang juga telah membunuh adiknya Eriska
Rainisa Winata. Dendam itu telah dipendam selama beberapa tahun dan dia
mengetahui kalau Alex, pacar adiknya telah berselingkuh dengan
sahabatnya adiknya, sampai mereka melakukan hubungan intim. Saat mereka
ketahuan melakukan hubungan intim Eriska ingin melabrak pacarnya itu dan
ingin membunuh Dina sahabatnya sendiri. Tapi semua terbalik karena,
dengan cepat Alex menusuk pisau kearah Eriska ketika tertuju pada Dina.
Alex yang tersadar dan ketakutan membawa Dina kabur entalah kemana.
Sehingga Morgan yang beberapa tahun tidak mengetahui kalau Ferly adalah
adik dari Alex dan bertekad untuk balas dendam terhadap kematian
adiknya.
"Siap-siap mati kau Ferly Putra, "kata Morgan dengan senyum sinis.
"Yah tuhan ini cuma salah paham dan aku gak bisa menghentikan semua ini, "batin Ferly yang begitu gusar.
"Oke 1...2... 3....mulai, "teriak seorang pemuda gendut memberi aba-aba kalau pertandingan sudah dimulai.
"Malam
ini kamu bakal mati dan ini ulah kakakamu si berengsek Alex itu, "
batin Morgan yang menghindar dari pukulan Ferly dan tanpa Ferly sadari
ada seorang yang misterius dan bersiap menembak kearah Ferly dan Morgan.
"Aku harus halangin dia, "batin seorang pemuda dan berancang-ancang mendorong orang misterius itu.
Brukkkkk
"Arghhhhh!!!!sial dia tahu aku mencelakai adiknya, "runtuk orang misterius itu dan hilang begitu saja.
"Kak Alex!!!ngapain kakaka membawa pistol, "tanya Ferly yang akhirnya menghentikan pertandingan ketika, mendengar keributan.
"Aku ta...di anu..., "gugup pemuda itu Alex kakaka dari Ferly Putra.
"Oh
ternyata si bangsat disini, punya nyali juga kamu dah harusnya kamu
yang mati, "kata Morgan terus mencaci maki Alex dihadapan banyak orang.
"Gan
aku mohon sama kamu, ini salah paham itu bukan aku tapi Regi dia
saudara kembar aku. Perlu kamu tahu saat itu aku ada di Bandung bersama
Rara adikku, "jelas Alex membela diri dihadapan Morgan.
"Alasan aja dan maaf aku gak percaya, "ketus Morgan yang begitu dingin pada sosok Alex satu ini.
"Gan,
kamu harus percaya dia mau bunuh Ferly ataupun kam..., "ucap Alex tapi
secara tiba-tiba ada orang yang menembak Alex dengan begitu cepat.
Dorrrrrr.....
"Kak Alex, "pekik Ferly langsung menangkap tubuh kakakanya.
"Fer, bukan kakaka tapi dia, "lirih Alex perlahan memejamkan mata.
"Kak Alexxxxx!!!!!"jerit histeris Ferly yang memeluk erat kakakanya dengan penuh darah.
#FLASH END#
"Jadi pembunuhnya bukan si Alex, "kata Angel terkejut.
"Iya
bukan dia tapi, Morgan gak percaya dan tetap dendam sama Ferly. Yang
aku dengar sih, orang yang telah membunuh Alex itu suadara kembarnya
tapi, gak tahu siapa namanya. Ada yang bilang namanya Regi tapi gak
tahulah, "kata Natly yang masih asyik meminum jus miliknya.
"Ferly bisa sebagai pancingan dan itu mempermudah aku membunuh si Linzy hahahahaha...., "batin Angel yang tertawa puas.
**********
Jakarta, 6 Maret 2014 Jam 19.00 Wib.
*Setetes air mata adalah kesedihannya dan bila nyawa itu akan hilang, hidupnya akan rapuh seperti kapur yang terhapus*
Langit
mendung seperti lukisan hitam yang pekat. Awan putih seperi putaran
udara berhorizontal. Titik hujan seperti tetesan kehidupan yang begitu
fatamorgana dan abstrak. Pemuda ini terus memandangi gadis ini dan
ketika, dirinya mengetahui sahabat kecilnya sudah mendonorkan darah
untuk gadis yang dia cintai. Penyesalan pasti ada dalam benaknya
sekarang ini dan pikiran begitu kacau, ketika mengetahui gadis yang dia
cintai mengalami trauma. Pemuda ini dengan penuh kasih sayang duduk
disamping tempat tidur dimana gadis ini terbaring, digenggamlah tangan
gadis itu dan beberapa kali mencium telapak tangan gadis itu dengan
penuh cinta dan kasih sayang. Dengan satu sentuhan dibelai pipi gadis
itu dengan penuh kasih sayang.
"Sayang aku minta maaf, "lirih Morgan yang terus mencium telapak tangan Linzy istri tercintanya.
"Aku
cinta sama kamu tapi, kenapa harus begini, "ucap Morgan yang telah
banjir air matanya karena, seumur-umur Morgan tidak perna menangis
karena seorang gadis.
"Aku sayang kamu Zy, "ucap Morgan lembut tapi, tiba-tiba Morgan secepat kilat mencium pipi istri tercintanya ini.
"Ngehhh..., "perlahan Linzy membuka matanya dan itu membuat Morgan bahagia.
"Sayang, kamu udah sadar, "pekik Morgan tidak percaya.
"Mor..gan
awww.....hiks...hiks...jangan sakiti aku...aku takut ampun Gan.
Ahhhhhh!!!!!"jerit Linzy tiba-tiba dan itu membuat Morgan panik.
"Zy
tenang ini aku Morgan suamimu. Aku gak akan nyakiti kamu tenang sayang,
"kata Morgan mencoba menenangkan Linzy dengan memeluknya.
"Gak!!!kamu
jahat...jahat...pergi kamu...pergi, "teriak Linzy yang mendorong tubuh
Morgan dan dengan cepat dia mencopot infus yang ada ditanganya.
"Sayang ini aku Morgan, aku mohon tenang, "kata Morgan yang terus berusaha menenangkan Linzy.
"Gak...pergi kamu....pergi!!!"jerit Linzy tapi, secara tiba-tiba tubuh Linzy ambruk dan pingsan seketika.
Hap......
"Linzy!!!!!"kaget Morgan yang akhirnya bisa menangkap tubuhnya dan pingsan begitu saja.
"Yah tuhan Linzy!!!"pekik seorang wanita parubaya yang kaget melihat keadaan Linzy saat ini.
To Be Continue....
Siapakah
wanita parubaya yang melihat Linzy pingsan dan apa yang terjadi pada
Linzy kenapa dia bisa pingsan begitu saja, apa karena penyakit traumanya
sudah parah dan Apa rencana Angel untuk membunuh Linzy agar dia
mendapatkan Morgan pemuda yang selama ini dia sukai dan Apa rencan Angel
untuk menjembak Rara agar bisa dipersalahkan Morgan nantinya dan apakah
Morgan benar-benar mau berubah dan tidak lagi menyiksa istrinya lagi???
Tunggu saja Part 3nya yah!!!!!!
Bagaimana
para readers Part 2 ini bagus atau jelek, maaf kalau part ini fellnya
kurang gerget atau apalah. Maaf juga kalau masih ada typo yang
bertebaran kesana-kemari biasalah aku ini masih penulis amatir dan belum
handal jadi, masih banyak kesalahan dalam penulisan.
Please Comment and Like!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar