Author : Chaca Maharini.
Genre : Romance and Happy-end
RG : 13
Cast :
Handi Morgan Winata(Morgan)
Linda Kumala Sari(Linzy)
All Member 7ICONS
Nadiatu Wafrina(Frina)
Rara Anggi Dewanti(Rara)
Boy William(Boy)
Ferly Putra(Ferly)
No Copas...
No Edit...
Happy Reading All...
PART 3
******
AUTHOR POV...
Jakarta, 10 Maret 2014.
*Mencintai
seseorang seperti mengapai bintang yang paling terang, ketika bintang
itu menyinari harimu jagalah dengan kesetiannya*
Sinar
bintang mewarnai terangnya malam ini. Bintang-bintang akan bersinar
seperti, cahaya kilat ketika seseorang merasa sedih atau merasa bahagia
dengan sebuah kenyataan. Gadis berwajah chaines,mata seperti panda
dengan rambut panjang terurai menambah kecantikan gadis ini. Gadis ini
masih saja terus memandangi bintang yang terlihat begitu indah tapi,
pikirannya menerawang 4 hari yang lalu dimana gadis ini menjerit
ketakutan pada pemuda yang selalu menyiksanya. Melihat dirinya dan
insiden itu, gadis itu perlahan mencoba melupakan kejadian itu dan tidak
ingin mengingat hal-hal membuatnya sedih. Dia tahu benar, setelah
kejadian dirinya bunuh diri pemuda yang sangat dia cintai tidak
memperdulikan dia lagi. Yang membuat dia kaget, pemuda itu telah berubah
dratis yang dulu menyiksa gadis itu terus-menerus sekarang bersikap
manis tapi, sayang sikap manis pemuda itu selalu diacuhkan oleh gadis
ini.
"Yah tuhan apa, aku salah bersikap dingin padanya, "lirih
gadis ini Linda Kumalasari atau Linzy yang berstatus sebagai istri dari
Morgan Oey atau Handi Morgan Winata.
"Aku kangen kamu, "kata Linzy
yang menatap foto dirinya bersama Morgan sewaktu kuliah dulu. Foto itu
begitu lucu dimana Linzy menampakan wajah manyun dan Morgan mengecup
pipi Linzy sambil merangkul gadis itu.
"Aku kangen sosokmu yang
dulu. Maafin aku kalau dulu meninggalkanmu, tapi aku melakukan semua itu
karena aku gak mau Angel menghancurkan keluargaku cuma gara-gara kamu,
"tutur Linzy denga air mata sudah sembab di pipinya.
"Seandainya
kamu tahu aku hamil gimana, apa kamu tetap menyiksakku, "gumum Linzy
yang mengusap perut datarnya. Gadis ini memang telah hamil dan
kandungnya baru mengijak 2 minggu. Tapi sayang Linzy tidak ingin
memberitahu kepada Morgan, dia takut bila pemuda itu menyiksanya lagi.
#FLASH BACK#
Jakarta, 8 Maret 2014.
Gadis
itu terdiam ketika mendengarkan penuturan seorang wanita yang umurnya
tidak jauh dengannya dan wanita itu dokter Grace, dia adalah sahabat
gadis ini sewaktu kuliah dulu . Disamping gadis ini seorang wanita
parubaya memeluk tubuhnya begitu erat. Gadis itu mendengarkan secara
pasti dimana setelah kejadian bunuh diri, gadis itu tidak mau bertemu
lagi dengan pemuda yang selalu menyiksanya dan setelah beberapa kali
jatuh pingsan ternyata gadis ini dinyatakan hamil tapi, sayang
kahamilannya lemah. Jadi gadis ini cuma mampu terdiam saja mengingat
dimana pemuda yang sangat berarti dalam hidupnya berusaha untuk mengubah
diri walau itu sia-sia. Gadis ini yang tadinya diam akhirnya angkat
bicara setelah dokter Grace menyatakan dirinya hamil.
"Selamat yah
sayang, mama senang akhirnya kamu hamil juga, "kata wanita barupaya ini
Elisabeth dia adalah mama dari pemuda yang sangat dia cintai Handi
Morgan Winata.
"Iya ma, aku bahagia kalau mama senang, "kata gadis ini Linda Kumalasari atau Linzy yang tersenyum terpaksa.
"Mama
tinggal bentar yah, soalnya ada urusan, "kata tente Elis pergi
meninggalkan dimana Linzy dirawat. Sesekali dia menatap kepergian
mertuanya dengan perasaan miris. Dia ingat benar dimana Tante Elis
begitu bahagia, kalau Morgan akan menikahi gadis yang dia cintai walau
bukan dari kalangan beradab.
"Zy, aku tahu semuanya dan aku gak
percaya kalau Morgan setega itu sama kamu, "kata dokter Uty yang sudah
dekat sama Linzy sewaktu kuliah dulu.
"Aku gak nyuruh kakaka
percaya tapi, semua ini salahku dan aku hamil ulah dia. Aku gak tahu apa
dia akan menerima kehamilanku ini, "kata Linzy dengan mata sudah
berkaca-kaca. Sakit dia rasakan mengingat Morgan selalu menyiksanya dan
selalu memprilakukan dengan semaunya tanpa tahu bagaimana perasaan gadis
ini.
"Zy, aku tahu Morgan itu sahabat kecilku dan aku juga gak
habis pikir kalau sakit hatinya berujung balas dendam, "ucap gadis ini
Putri Ajeng Intan Novitasari atau Pj yang selalu menemani Linzy saat dia
benar-benar rapuh.
"Maafin aku kak, ini semua bukan kemauanku.
Saat itu Angel mengancamku dan dia bilang kalau sampai aku tetap dekat
sama orang yang aku sayangi, Morgan dia akan menghancurkan keluargaku.
Disisi lain juga, Rara sahabatku dan Frina. Rara suka sama Morgan dan
aku bingung sama semua ini. Aku terpaksa meninggalkan dia dan aku juga
siap suatu saat nanti dia membenciku, "kata Linzy yang menceritakan
bagaimana dia sampai meninggalkan Morgan dan menolak Morgan menjadi
kekasihnya.
"Aku sudah menduga pasti gara-gara si nenek lampir itu
kan Zy. Zy, harusnya kamu gak perlu dengerin ancamannya karena, setiap
aku melindungimu dia juga mengancamku dan dia selulu bilang akan
membunuhku. Tapi nyatanya mana Angel,Uty dan Natly cuma omong donk jadi,
kamu gak perlu takut, "kata Pj yang tahu bagaimana Angel dan
teman-temannya. Pj juga punya rencana untuk menjebak si Angel yang
katanya, mau bunuh Linzy.
"Bener kata Kak Pj, kamu gak perlu takut
sama Angel itu. Dia itu ular dan satu lagi kamu gak usah sebut si Rara
sahabat kita karena, dia dulu hampir buat kamu mati dan menurut aku si
Rara itu udah ma...ti, "kata gadis ini Frina sahabat dari Linzy yang
begitu benci dengan si Rara setelah dulu dia hampir membunuh Linzy
dengan memberikan seafood. Padahal Linzy sangat alergi sama jenis
seafood dan itu menyebabkan dia akan sesak napas.
"Fri, itu dia
gak sengaja dan aku tahu bagaimana dia, "kata Linzy tetap membela si
Rara walau dia tahu sebenarnya kalau Rara melakukan itu karena cemburu
melihat Linzy dengan Morgan.
"Zy aku bukan orang bodoh atau apa.
Aku tahu dia itu suka banget sama Kak Morgan, sayang Kak Morgan gak
punya perasaan sama dia. Tapi kamu tahu si Rara memutuskan tali
persahabatan kita cuma gara-gara cinta dan kamu jadi korbannya, "celutuk
Frina yang sangat membenci sosok Rara sahabat yang tidak perna tahu
diri. Padahal dulu Linzy selalu membantu dia atau selalu mendengarkan
curhatan dia ketika dia sedih, tapi sekarang tidak dia sudah berubah.
"Tapi Fri..., "kata Linzy menggantung dan Frina yang tidak mau mendengarkan nama Rara secara mendadak meningglkan Linzy.
"Jangan
perna sebut nama dia dihadapanku Linzy, "ucap Frina dengan suara tinggi
tapi, penuh penekanan dan dia keluar dari kamar rawat Linzy. Dia tahu
sahabatnya itu sangat membenci Rara setelah bergabung sama Angel.
"Frina..., "lirih Linzy yang merasa bersalah kalau menyebut lagi nama Rara dihadapan Frina.
"Sudahlah
Zy, sekarang yang penting kamu jaga kondisimu jangan drop lagi, "kata
dokter Uty yang menanangkan Linzy agar tidak terlalu memikirkan masalah
dirinya dengan Frina.
"Maafin aku Zy, "ucap seorang pemuda dari kejauhan dan perlahan meninggalkan kamar rawat Linzy.
#FLASH END#
"Aku
tidak tahu apa ini kabar bahagia atau kabar buruk, "kata Linzy yang
masih mengusap perut datarnya dan dia juga membayangkan bagaimana kalau
suaminya tahu kalau dia hamil.
SKIP...
SKIP...
LINZY POV...
Jakarta, 10 Maret 2014 Jam 24.00 Wib.
*Cinta kadang membuat seseorang tidak tahu siapa dirinya dan cinta kadang membuat sejuta kebahagiaan tanpa kita duga*
Aku
masih saja berdiri dikamar balkon dan disini aku merasa tenang dan
damai, tepa jam 1 dini hari dan aku baru menyadari hari ini aku berulang
tahu yang ke 23 tahun dan mungkin tidak ada hari yang yang istimewah.
Jujur dalam hatiku aku mengingkan sosok Morgan yang dulu perna merayakan
ulang tahunku yang ke 20 tahun. Dimana dia mengajakku makan malam dan
memberikan sebuah boneka panda berukuran besar. Tapi itu dulu dan itu
tidak berlaku saat ini dimana sekarang dia menjadi pemuda mudah marah,
tidak perna bersikap manis padaku dan selalu menyiksa batinku. Aku tidak
tahu bagaimana menjalanin hidup ini ketika dia tahu aku hamil anaknya.
Aku tahu dihari ulang tahunku yang ke 23 tahun ini, aku berharap dia
bisa berubah tapi aku dapat melihat secara nyata kalau dia sudah mulai
berubah. Mulai dari membuatkan nasi goreng untukku dan membuatkan teh
manis untukku dan menyiapkan roti untuk sarapan pagi untukku. Semua
perubahannya selalu aku acuhkan dan aku tidak percaya kalau, dia bisa
berubah begitu cepat setalah dulu dia sering menyiksaku. Tapi ego selalu
berkata lain dan membuat hatiku risau.
"Aku tahu ini begitu
menyiksaku, "kataku mulai beranjak dari kamar balkon tapi, saat aku
ingin melangkah aku menemukan secarik kertas putih yang
bertuliskan"Carilah bunga mawar merah dan kamu akan tahu.
"Dari
siapa yah, coba aku cari, "kataku mulai bimbang dengan tulisan itu.
Setelah membaca secarik kertas putih itu, aku menemukan bunga mawar
merah dan disana aku menemukan kertas berwarna putih yang tertulis"Maju
10 langkah dan kamu akan tahu jawabannya.
"Aku panasaran banget
siapa nih, orang, "dumelku tetap mengikuti petunjuk tulisan itu dan aku
mulai melangkah 10 kali dan tepat disana ada sebuah kotak berisi dress
berwarna merah dengan high hells berwarna hitam. Didalam kotak itu ada
kertas putih yang tertulis"Hay nona manis pakailah dress ini bersama
high hells yang aku belikan, setelah itu keluarlah menuju belakang rumah
ada kejutan untukmu.
"Siapa dia kenapa aku merasa Morgan tapi,
masak dia. Mending aku pakai dress ini biar aku tahu jawabannya, "kataku
mulai memasuki kamar dan mengganti baju piyamaku dengan dress berwarna
merah ini. Aku mulai melangkah munuju belakang rumahku dan aku begitu
terkejut melihat ada lilin berbentuk hati, ditengahnya ada 2 kursi dan
1meja yang terlihat begitu romantis. Disamping juga dihiasin balon-balon
kecil yang berbentuk hati membuat suasana malam itu menjadi indah. Aku
melihat dibagian samping yang dikelilingi lilin berbentuk lingkaran
terdapat tulisan" Happy Brithday My Wife To 23 Year.....I Love You Dear.
"Kamu
suka..., "celutuk seorang pemuda yang mengenakan kemeja putih berbalut
jas berwarna hitam menambah kesan ketampanannya malam ini.
"Mor...gan, "pekiku tidak percaya kalau ini semua, dia yang melakukannya dan aku tahu bagaimana dia sekarang ini.
"Aku
yang melakukan semua ini mulai menulis secarik surat dari kamarmu
sampai menyuruhmu memakai dress merah yang aku beli khusus untukmu.
Sekarang aku dapat melihat kalau kamu tampak begitu cantik dengan dress
pemberianku. Ayo nona manis silakan duduk, "kata Morgan yang bersikap
manis padaku dan mempersilakan aku makan.
"Gan, kamu...., "kataku menggantung dan menatap wajahnya begitu intens dan aku tahu ini bukan sosok dia yang sekarang.
"Selamat
ulang tahun istriku tersayang dan semoga tuhan selalu melimpahkan
anugrah padamu dan keluarga kita. Makasih juga kamu telah memberikan aku
seorang anak yang selama ini aku inginkan, "tutur Morgan begitu lembut
dan sesekali dia mencium telapak tanganku dengan begitu mesra. Aku tidak
percaya dia bersikap manis lagi padaku, dia telah kembali menjadi sosok
Morgan yang aku rindukan.
"Jadi kamu tahu aku hamil, aku pikir
kamu..., "potong Morgan yang menutup bibirku dengan jari telunjuknya dan
menghampiriku dengan berlutut dengan hadapanku.
"Anak ayah,
didalam perut bunda baik-baik yah. Ayah janji tidak akan menyakiti bunda
lagi dan akan menjaga bunda karena, ayah sayang kamu dan bunda,
"ucapnya mengelus perutku yang masih datar dan kehamilanku juga baru 2
minggu dan malam ini aku begitu bahagia, mendapatkan kejutan yang
menurut aku spesial.
"Morgan aku kangen kamu...aku kangen kamu
yang dulu dan sekarang Morganku telah kembali, "kataku berjongkok dan
memeluknya erat. Sekarang aku hanya bisa menangis dan tangisan ini
adalah tangisan kebahagian.
"Maafin aku, aku sadar kalau aku salah
dan aku tahu semua itu dari Frina. Kamu meninggalkan aku karena Angel
dan dulu kamu hampir mati karena, Rara sahabatmu memberikan seafood.
Padahal aku alergi sama seafood dan dampaknya kamu bakal sesak. Aku udah
tahu semuanya dan detik ini kita mulai menata kehidupan baru lagi dan
aku janji, akan menjadi Morgan yang dulu hilang sekarang kembali. Satu
lagi aku mau kita sabagai calon orang tua panggilnya bunda dan ayah yah.
Biar nanti, anak kita manggil bunda dan ayah juga. Aku janji trauma
kamu akan hilang dengan sikap manis dan tulusku seperti dulu, "kata
Morgan mengecup dahiku dengan perasaan yang begitu lembut dan penuh
kasih sayang.
"Iya Ayah moey, "kataku mulai menggunakan atau memanggilnya ayah.
"Ayah
Moey sayang sama Bunda Ichi nih, terutama sama dedek disini, "kata
Morgan berahli mengusap perutku yang masih datar dan aku dapat melihat
dia begitu tulus padaku.
"Bunda Ichi sangat bahagia malam ini dan
Ayah Moey janji jangan perna sakitin bunda lagi yah, "pintaku dengan
seuntai senyum yang begitu manis. Morgan yang mendengarkan hal itu
perlahan berdiri dan mengajakku berdiri juga.
"Ayah janji dan
tidak ada kata menyakitkan yang keluar dari mulut ayah untuk bunda.
Bunda segalanya buat ayah, Morgan love Linzy or Linzy love Morgan, "kata
Morgan merangkul pundakku dan memegang pinggangku dengan sejuta
kebahagian yang dia berikan malam ini.
"Terima kasih ayah, bunda
sayang sama ayah, "ucapku dengan isak tangis dan hari ini rasanya
kebahagianku bertambah lagi. Aku dapat melihat sosok Morgan yang dulu
terlahir lagi untukku sungguh membuatku tidak percaya.
"Bun,
jangan nangis donk ayah punya hadia untuk bunda. Tapi bunda tutup
matanya dulu yah, "kata Morgan menyuruhku tutup mata perlahan aku
menutup mata dan aku merasakan ada benda asing dibagian leherku seperti,
berbentuk hati.
"Bun, buka matanya donk, "kata Morgan dan aku
melihat sebuah kalung emas berbentuk setengah hati yang ditengahnya
bertuliskan M Love L dan Morgan juga memakai kalung setengah hati sama
sepertiku.
"Ayah ini indah banget aku suka, "ucapku yang melihat
kalung pemberiannya begitu indah dan aku melihat Morgan tersenyum simpul
padaku.
"Bunda senang itu khusus ayah buatkan untuk bunda dan
ayah agar, setengah hati dari kalung itu akan selalu bersatu dalam hati
kita masing-masing, "kata Morgan menjelaskan dan perlahan Morgan mulai
mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku dapat merasakan hembusan napas
Morgan begitu tidak beraturan dan detak jatungku saat ini berdetak lebih
cepat seperti biasanya. Tampak hidungku bersentuhan langsung dengan
hidungnya dan aku dapat merasakan ada sentuhan hangat di dahiku dan
ternyata dia mencium dahiku cukup lama lama sehingga menimpulkan efek
yang luar biasa dalam diriku ini. Kalau seperti ini aku pasti tidak
berdaya dan cuma bisa merasakan yang yang dia lakukan sekarang.
"I
Love You Bunda Ichi, "bisik Morgan melepskan ciuman dari dahiku dan
sekarang dia menatapku dengan begitu intens sambil menggegam jemari
tanganku tanpa melepaskannya seperti, dia tidak ingin kehilangandiriku
lagi untuk sekian kali sejak insiden beberepa hari yang lalu. Ternyata
insiden beberapa hari yang lalu membuat dirinya merasa bersalah dan
selalu menyalahkan dirinya, padahal kalau dipikir-pikir aku juga
bersalah atas insiden itu.
"Hari ini ayah bahagia bun dan ayah
janji akan selalu menjaga bunda. Ayah tidak akan perna buat bunda
nangis lagi, "kata Morgan yang akhirnya memelukku erat sekali dan aku
sangat bahagia mendengar perkataannya.
"Ayah adalah segalanya buat
bunda dan ayah tidak akan terganti dihati bunda. I Love too Ayah,
"balasku pada perkataannya tadi dan malam ini kebahagianku tidak akan
berganti dan selalu tetap untuk selamanya.
"Ayah janji tidak ada
yang boleh menyakiti bunda ataupun membuat bunda nangis lagi, karena
kesedihan bunda juga kesedihan ayah dan kebahagian bunda akan menjadi
kebahagian terbesar ayah, "bisik Morgan yang bersandar di leher
jenjangku disaat dia masih menikmati pelukan hangat dariku. Hari ini
mungkin begitu membuat aku sadar kalau, semua akan berubah seiring waktu
yang berjalan dan setiap manusia akan tahu dimana letak kebahagian yang
dia miliki selama ini.
"Buat bunda ayah tidak akan terganti
karena, hati ayah cuma untuk bunda seorang, "ucapku dalam pelukan hangat
ini dan sekarang aku bisa merasakan dimana letak kebahagianku dan
kebahagiannya. Aku sadar yang lalu adalah kesalahan terbesarku dan itu
atas rasa egoisku dan sekarang aku tidak mau mengulangi kesalahanku atau
kehilangan dirinya buatku dia adalah segalanya. Morgan dan Linzy
tercipta untuk selalu bersama selamanya sampai maut yang memisahkan
antara aku dan dia.
"Yah tuhan semoga kebahagian ini bisa
selamanya, "batinku yang melepaskan pelukannya dan mengubah posisiku
menjadi bersandar didada bidangnya dengan tubuhnya yang cukup kekar.
"Semoga
semua tidak berubah aku sangat mencintaimu lebih, dari aku mencintai
diriku sendiri, "batin Morgan mencium ubun-ubun kepalaku dan sesekali
membelai rambut panjangku.
***********
AUTHOR POV...
Jakarta, 11 Maret 2014 Jam 09.00 Wib.
*Kebahagian terletak bagaimana saling menjaga dan mengerti apa arti bahagia dan kebersamaan*
Sebuah
akar pohon itu seperti kehidupan yang murni, dia akan terus bertumbuh
dengan seiringnya kehidupan manusia ini. Kebahagian manusia tidak akan
cukup membahagiakan satu orang saja tapi, membahagiakan orang yang
disayangi disekitar kita adalah suatu kebahagian tiadatara yang selalu
dirasakan setiap manusia. Pemuda ini masih setia menatap gadis pujaannya
dan sesekali dia belai wajah gadis ini, dengan kelembutan. Senyum
pemuda ini begitu indah ketika, melihat maniak mata indah gadis itu.
Rasanya dunia pemuda itu hanya untuk gadis ini. Pemuda itu sadar kalau,
hal yang lalu adalah kesalahan terbesarnya dan bila mengingatnya dia
menyesal apa lagi selalu menyiksa gadis itu. Dia tahu saat itu dia cuma
dihantui emosi yang tidak terkontrol dan saat ini dia sadar kesalahan
berdampak pada kejiwaan gadis yang dia cintai. Setelah dia mengetahui
apa yang terjadi pada gadis yang dia cintai, dia sudah bertekad untuk
mengubah semuanya terutama bersikap manis pada gadis yang sangat dia
sayangi.
"Maafin aku yah sekarang kita mulai kehidupan baru. Good
morning dear...selamat pagi anak ayah didalam jangan buat bunda capek
yah, sayang. Bun, tidur yang tenang dulu ayah mau buat susu dan nasi
goreng spesial untuk bunda, "kata pemuda itu beranjak dari tempat tidur
dan ingin melangkah keluar tapi, tiba-tiba tanganya dicekal oleh gadis
ini.
"Yah, bunda ikut abis mau lihat ayah masak nih, "manja gadis
ini sambil mengedipkan salah satu matanya, sehingga membuat pemuda ini
Handi Morgan Winata tertawa geli.
"Bun, kok genit sih ayo mulai
genit karena, si dedek yah. Aduh anak ayah ini kok buat bunda jadi manja
sih, "goda Morgan yang tersenyum geli dan dengan cekatan dia mencium
perut istrinya.
"Abisnya dedeknya belum besar ayah dan bundanya
manja biar, selalu disamping ayah, "ucap gadis ini Linzy yang mulai
mengganti bajunya dengan mengenakan sebuah tentop yang dibalut celana
cukup panjang.
"Bun, kok pakai baju itu sih, kasihan dedeknya dan
itu gak baik sama perkembangan anak kita nantinya. Ayah mau besok,
nemani bunda beli dress untuk ibu hamil jangan yang model tentop gak
baik itu, "tegur Morgan yang tidak suka cara berpakaian istrinya saat
ini dan ingin perkembangan anaknya tidak terhambat.
"Maaf yah,
bunda belum beli baju hamil. Tahu sendiri sejak kejadian beberapa hari
itu, bunda merasa bersalah juga apa lagi mengacuhkan ayah, "ucap Linzy
pada Morgan, dia tahu kalau dia salah memakai baju dihadapan suaminya.
"Oke
ayah ngerti kok dan mulai sekarang kalau bunda mau minta apa, ayah
janji aku kabulin deh, "kata Morgan menyagupi kalau suatu hari Linzy
minta sesuatu yang aneh.
"Oke ayah yang paling kece. Eh yah, kayak
ada tamu deh, mending bunda buka aja, "kata Linzy mendengarkan ada
bunyi bel rumah mereka, bertanda kalau ada tamu yang datang.
"Oke
tapi, hati jangan lari bun kasihan dedeknya. Ayah bakal masak nasi
goreng spesial untuk bunda ichi yang paling cantik sedunia, "gombal
Morgan tepat dihadapan Linzy dan itu membuat gadis ini malah salah
tingkah dengan ulah pemuda tadi.
"Ayah gombal deh jadi cewek yang
dengar klepek-klepek. Udah ah yah, bunda mau buka pintunya mungkin ada
tamu penting bentar yah, "kata Linzy mulai keluar dari kamar dan munuju
ruang tamu untuk melihat siapa tamunya.
"Dia berbeda, "gumum Morgan yang memandangi kepergian istrinya untuk membuka pintu.
Clekkkk......
"Hay
Linzy, apa kabarnya?"sapa seorang gadis saat Linzy sudah membuka pintu
ruang tamu. Tampak senyum gadis ini begitu sinis dan penuh misterius.
Linzy yang masih kaget tampak begitu pucat pasai melihat gadis yang dari
dulu tidak dia sukainya.
"Ternyata kamu disini Zy, rasanya aku
ingin cepat-cepat membunuhmu, "cetus gadis bermata sipit ini dan senyum
evilnya dia tampakan pada Linzy yang masih ketakutan.
"Bunda!!!!
ayah cari kecap kok ada dimana yah bun?"panggil Morgan yang masih
mengenakan boxser dan kaos oblong yang tadi malam dia kenakan.
"Hay
Morgan...., "sapa gadis ini begitu manis pada Morgan dan sontak membuat
Morgan kaget dengan kehadiran gadis ini di rumahnya.
"Kamu!!!!"kaget
Morgan menatap tajam gadis ini dan rasanya dia ingin menerkam
hidup-hidup gadis itu walau dia tahu kalau itu kesalahan besar.
*Cinta
bagaikan sekutum mawar putih yang tertanam di taman yang indah. Cinta
itu suci dan tidak ternodai dengan, kebutaan cinta karena hakikat sebuah
cinta itu abadi*
To Be Continue....
Siapakah
gadis yang datang kerumah Linzy dan Morgan sehingga membuat Linzy
ketakutan dan apakah Morgan akan selalu menjaga Linzy dalam keadaan suka
maupun duka dan apakah rencana Pj untuk menggalkan rencana Angel yang
akan membunuh Linzy??
Tunggu
saja Part 4nya yah!!!!!!
Bagaimana
para readers tersayangku part 3 ini bagus atau jelek maaf, kalau kurang
ngefell. Maaf juga kalau masih banyak typo bertebaran kesana-kemari
maklumlah aku masih penulis amatir tentu masih banyak penulisan yang
salah.
Please Comment and Like!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar