Sabtu, 17 Mei 2014

Don't Hurt Me Part 3(Spesial MorZy and #HBDLinzyto23Year) |By Chaca Maharini|










Author  : Chaca Maharini.
Genre   : Romance and Happy-end  
RG       : 13
Cast     :
Handi Morgan Winata(Morgan)
Linda Kumala Sari(Linzy)
All Member 7ICONS
Nadiatu Wafrina(Frina)
Rara Anggi Dewanti(Rara)
Boy William(Boy)
Ferly Putra(Ferly)





No Copas...
No Edit...





Happy Reading All...





PART 3
******



AUTHOR POV...





Jakarta, 10 Maret 2014.




*Mencintai seseorang seperti mengapai bintang yang paling terang, ketika bintang itu menyinari harimu jagalah dengan kesetiannya*




      Sinar bintang mewarnai terangnya malam ini. Bintang-bintang akan bersinar seperti, cahaya kilat ketika seseorang merasa sedih atau merasa bahagia dengan sebuah kenyataan. Gadis berwajah chaines,mata seperti panda dengan rambut panjang terurai menambah kecantikan gadis ini. Gadis ini masih saja terus memandangi bintang yang terlihat begitu indah tapi, pikirannya menerawang 4 hari yang lalu dimana gadis ini menjerit ketakutan pada pemuda yang selalu menyiksanya. Melihat dirinya dan insiden itu, gadis itu perlahan mencoba melupakan kejadian itu dan tidak ingin mengingat hal-hal membuatnya sedih. Dia tahu benar, setelah kejadian dirinya bunuh diri pemuda yang sangat dia cintai tidak memperdulikan dia lagi. Yang membuat dia kaget, pemuda itu telah berubah dratis yang dulu menyiksa gadis itu terus-menerus sekarang bersikap manis tapi, sayang sikap manis pemuda itu selalu diacuhkan oleh gadis ini.
"Yah tuhan apa, aku salah bersikap dingin padanya, "lirih gadis ini Linda Kumalasari atau Linzy yang berstatus sebagai istri dari Morgan Oey atau Handi Morgan Winata.
"Aku kangen kamu, "kata Linzy yang menatap foto dirinya bersama Morgan sewaktu kuliah dulu. Foto itu begitu lucu dimana Linzy menampakan wajah manyun dan Morgan mengecup pipi Linzy sambil merangkul gadis itu.
"Aku kangen sosokmu yang dulu. Maafin aku kalau dulu meninggalkanmu, tapi aku melakukan semua itu karena aku gak mau Angel menghancurkan keluargaku cuma gara-gara kamu, "tutur Linzy denga air mata sudah sembab di pipinya.
"Seandainya kamu tahu aku hamil gimana, apa kamu tetap menyiksakku, "gumum Linzy yang mengusap perut datarnya. Gadis ini memang telah hamil dan kandungnya baru mengijak 2 minggu. Tapi sayang Linzy tidak ingin memberitahu kepada Morgan, dia takut bila pemuda itu menyiksanya lagi.






#FLASH BACK#




Jakarta, 8 Maret 2014.




      Gadis itu terdiam ketika mendengarkan penuturan seorang wanita yang umurnya tidak jauh dengannya dan wanita itu dokter Grace, dia adalah sahabat gadis ini sewaktu kuliah dulu . Disamping gadis ini seorang wanita parubaya memeluk tubuhnya begitu erat. Gadis itu mendengarkan secara pasti dimana setelah kejadian bunuh diri, gadis itu tidak mau bertemu lagi dengan pemuda yang selalu menyiksanya dan setelah beberapa kali jatuh pingsan ternyata gadis ini dinyatakan hamil tapi, sayang kahamilannya lemah. Jadi gadis ini cuma mampu terdiam saja mengingat dimana pemuda yang sangat berarti dalam hidupnya berusaha untuk mengubah diri walau itu sia-sia. Gadis ini yang tadinya diam akhirnya angkat bicara setelah dokter Grace menyatakan dirinya hamil.
"Selamat yah sayang, mama senang akhirnya kamu hamil juga, "kata wanita barupaya ini Elisabeth dia adalah mama dari pemuda yang sangat dia cintai Handi Morgan Winata.
"Iya ma, aku bahagia kalau mama senang, "kata gadis ini Linda Kumalasari atau Linzy yang tersenyum terpaksa.
"Mama tinggal bentar yah, soalnya ada urusan, "kata tente Elis pergi meninggalkan dimana Linzy dirawat. Sesekali dia menatap kepergian mertuanya dengan perasaan miris. Dia ingat benar dimana Tante Elis begitu bahagia, kalau Morgan akan menikahi gadis yang dia cintai walau bukan dari kalangan beradab.
"Zy, aku tahu semuanya dan aku gak percaya kalau Morgan setega itu sama kamu, "kata dokter Uty yang sudah dekat sama Linzy sewaktu kuliah dulu.
"Aku gak nyuruh kakaka percaya tapi, semua ini salahku dan aku hamil ulah dia. Aku gak tahu apa dia akan menerima kehamilanku ini, "kata Linzy dengan mata sudah berkaca-kaca. Sakit dia rasakan mengingat Morgan selalu menyiksanya dan selalu memprilakukan dengan semaunya tanpa tahu bagaimana perasaan gadis ini.
"Zy, aku tahu Morgan itu sahabat kecilku dan aku juga gak habis pikir kalau sakit hatinya berujung balas dendam, "ucap gadis ini Putri Ajeng Intan Novitasari atau Pj yang selalu menemani Linzy saat dia benar-benar rapuh.
"Maafin aku kak, ini semua bukan kemauanku. Saat itu Angel mengancamku dan dia bilang kalau sampai aku tetap dekat sama orang yang aku sayangi, Morgan dia akan menghancurkan keluargaku. Disisi lain juga, Rara sahabatku dan Frina. Rara suka sama Morgan dan aku bingung sama semua ini. Aku terpaksa meninggalkan dia dan aku juga siap suatu saat nanti dia membenciku, "kata Linzy yang menceritakan bagaimana dia sampai meninggalkan Morgan dan menolak Morgan menjadi kekasihnya.
"Aku sudah menduga pasti gara-gara si nenek lampir itu kan Zy. Zy, harusnya kamu gak perlu dengerin ancamannya karena, setiap aku melindungimu dia juga mengancamku dan dia selulu bilang akan membunuhku. Tapi nyatanya mana Angel,Uty dan Natly cuma omong donk jadi, kamu gak perlu takut, "kata Pj yang tahu bagaimana Angel dan teman-temannya. Pj juga punya rencana untuk menjebak si Angel yang katanya, mau bunuh Linzy.
"Bener kata Kak Pj, kamu gak perlu takut sama Angel itu. Dia itu ular dan satu lagi kamu gak usah sebut si Rara sahabat kita karena, dia dulu hampir buat kamu mati dan menurut aku si Rara itu udah ma...ti, "kata gadis ini Frina sahabat dari Linzy yang begitu benci dengan si Rara setelah dulu dia hampir membunuh Linzy dengan memberikan seafood. Padahal Linzy sangat alergi sama jenis seafood dan itu menyebabkan dia akan sesak napas.
"Fri, itu dia gak sengaja dan aku tahu bagaimana dia, "kata Linzy tetap membela si Rara walau dia tahu sebenarnya kalau Rara melakukan itu karena cemburu melihat Linzy dengan Morgan.
"Zy aku bukan orang bodoh atau apa. Aku tahu dia itu suka banget sama Kak Morgan, sayang Kak Morgan gak punya perasaan sama dia. Tapi kamu tahu si Rara memutuskan tali persahabatan kita cuma gara-gara cinta dan kamu jadi korbannya, "celutuk Frina yang sangat membenci sosok Rara sahabat yang tidak perna tahu diri. Padahal dulu Linzy selalu membantu dia atau selalu mendengarkan curhatan dia ketika dia sedih, tapi sekarang tidak dia sudah berubah.
"Tapi Fri..., "kata Linzy menggantung dan Frina yang tidak mau mendengarkan nama Rara secara mendadak meningglkan Linzy.
"Jangan perna sebut nama dia dihadapanku Linzy, "ucap Frina dengan suara tinggi tapi, penuh penekanan dan dia keluar dari kamar rawat Linzy. Dia tahu sahabatnya itu sangat membenci Rara setelah bergabung sama Angel.
"Frina..., "lirih Linzy yang merasa bersalah kalau menyebut lagi nama Rara dihadapan Frina.
"Sudahlah Zy, sekarang yang penting kamu jaga kondisimu jangan drop lagi, "kata dokter Uty yang menanangkan Linzy agar tidak terlalu memikirkan masalah dirinya dengan Frina.
"Maafin aku Zy, "ucap seorang pemuda dari kejauhan dan perlahan meninggalkan kamar rawat Linzy.





#FLASH END#




"Aku tidak tahu apa ini kabar bahagia atau kabar buruk, "kata Linzy yang masih mengusap perut datarnya dan dia juga membayangkan bagaimana kalau suaminya tahu kalau dia hamil.






SKIP...
SKIP...





LINZY POV...





Jakarta, 10 Maret 2014 Jam 24.00 Wib.




*Cinta kadang membuat seseorang tidak tahu siapa dirinya dan cinta kadang membuat sejuta kebahagiaan tanpa kita duga*




      Aku masih saja berdiri dikamar balkon dan disini aku merasa tenang dan damai, tepa jam 1 dini hari dan aku baru menyadari hari ini aku berulang tahu yang ke 23 tahun dan mungkin tidak ada hari yang yang istimewah. Jujur dalam hatiku aku mengingkan sosok Morgan yang dulu perna merayakan ulang tahunku yang ke 20 tahun. Dimana dia mengajakku makan malam dan memberikan sebuah boneka panda berukuran besar. Tapi itu dulu dan itu tidak berlaku saat ini dimana sekarang dia menjadi pemuda mudah marah, tidak perna bersikap manis padaku dan selalu menyiksa batinku. Aku tidak tahu bagaimana menjalanin hidup ini ketika dia tahu aku hamil anaknya. Aku tahu dihari ulang tahunku yang ke 23 tahun ini, aku berharap dia bisa berubah tapi aku dapat melihat secara nyata kalau dia sudah mulai berubah. Mulai dari membuatkan nasi goreng untukku dan membuatkan teh manis untukku dan menyiapkan roti untuk sarapan pagi untukku. Semua perubahannya selalu aku acuhkan dan aku tidak percaya kalau, dia bisa berubah begitu cepat setalah dulu dia sering menyiksaku. Tapi ego selalu berkata lain dan membuat hatiku risau.
"Aku tahu ini begitu menyiksaku, "kataku mulai beranjak dari kamar balkon tapi, saat aku ingin melangkah aku menemukan secarik kertas putih yang bertuliskan"Carilah bunga mawar merah dan kamu akan tahu.
"Dari siapa yah, coba aku cari, "kataku mulai bimbang dengan tulisan itu. Setelah membaca secarik kertas putih itu, aku menemukan bunga mawar merah dan disana aku menemukan kertas berwarna putih yang tertulis"Maju 10 langkah dan kamu akan tahu jawabannya.
"Aku panasaran banget siapa nih, orang, "dumelku tetap mengikuti petunjuk tulisan itu dan aku mulai melangkah 10 kali dan tepat disana ada sebuah kotak berisi dress berwarna merah dengan high hells berwarna hitam. Didalam kotak itu ada kertas putih yang tertulis"Hay nona manis pakailah dress ini bersama high hells yang aku belikan, setelah itu keluarlah menuju belakang rumah ada kejutan untukmu.
"Siapa dia kenapa aku merasa Morgan tapi, masak dia. Mending aku pakai dress ini biar aku tahu jawabannya, "kataku mulai memasuki kamar dan mengganti baju piyamaku dengan dress berwarna merah ini. Aku mulai melangkah munuju belakang rumahku dan aku begitu terkejut melihat ada lilin berbentuk hati, ditengahnya ada 2 kursi dan 1meja yang terlihat begitu romantis. Disamping juga dihiasin balon-balon kecil yang berbentuk hati membuat suasana malam itu menjadi indah. Aku melihat dibagian samping yang dikelilingi lilin berbentuk lingkaran terdapat tulisan" Happy Brithday My Wife To 23 Year.....I Love You Dear.
"Kamu suka..., "celutuk seorang pemuda yang mengenakan kemeja putih berbalut jas berwarna hitam menambah kesan ketampanannya malam ini.
"Mor...gan, "pekiku tidak percaya kalau ini semua, dia yang melakukannya dan aku tahu bagaimana dia sekarang ini.
"Aku yang melakukan semua ini mulai menulis secarik surat dari kamarmu sampai menyuruhmu memakai dress merah yang aku beli khusus untukmu. Sekarang aku dapat melihat kalau kamu tampak begitu cantik dengan dress pemberianku. Ayo nona manis silakan duduk, "kata Morgan yang bersikap manis padaku dan mempersilakan aku makan.
"Gan, kamu...., "kataku menggantung dan menatap wajahnya begitu intens dan aku tahu ini bukan sosok dia yang sekarang.
"Selamat ulang tahun istriku tersayang dan semoga tuhan selalu melimpahkan anugrah padamu dan keluarga kita. Makasih juga kamu telah memberikan aku seorang anak yang selama ini aku inginkan, "tutur Morgan begitu lembut dan sesekali dia mencium telapak tanganku dengan begitu mesra. Aku tidak percaya dia bersikap manis lagi padaku, dia telah kembali menjadi sosok Morgan yang aku rindukan.
"Jadi kamu tahu aku hamil, aku pikir kamu..., "potong Morgan yang menutup bibirku dengan jari telunjuknya dan menghampiriku dengan berlutut dengan hadapanku.
"Anak ayah, didalam perut bunda baik-baik yah. Ayah janji tidak akan menyakiti bunda lagi dan akan menjaga bunda karena, ayah sayang kamu dan bunda, "ucapnya mengelus perutku yang masih datar dan kehamilanku juga baru 2 minggu dan malam ini aku begitu bahagia, mendapatkan kejutan yang menurut aku spesial.
"Morgan aku kangen kamu...aku kangen kamu yang dulu dan sekarang Morganku telah kembali, "kataku berjongkok dan memeluknya erat. Sekarang aku hanya bisa menangis dan tangisan ini adalah tangisan kebahagian.
"Maafin aku, aku sadar kalau aku salah dan aku tahu semua itu dari Frina. Kamu meninggalkan aku karena Angel dan dulu kamu hampir mati karena, Rara sahabatmu memberikan seafood. Padahal aku alergi sama seafood dan dampaknya kamu bakal sesak. Aku udah tahu semuanya dan detik ini kita mulai menata kehidupan baru lagi dan aku janji, akan menjadi Morgan yang dulu hilang sekarang kembali. Satu lagi aku mau kita sabagai calon orang tua panggilnya bunda dan ayah yah. Biar nanti, anak kita manggil bunda dan ayah juga. Aku janji trauma kamu akan hilang dengan sikap manis dan tulusku seperti dulu, "kata Morgan mengecup dahiku dengan perasaan yang begitu lembut dan penuh kasih sayang.
"Iya Ayah moey, "kataku mulai menggunakan atau memanggilnya ayah.
"Ayah Moey sayang sama Bunda Ichi nih, terutama sama dedek disini, "kata Morgan berahli mengusap perutku yang masih datar dan aku dapat melihat dia begitu tulus padaku.
"Bunda Ichi sangat bahagia malam ini dan Ayah Moey janji jangan perna sakitin bunda lagi yah, "pintaku dengan seuntai senyum yang begitu manis. Morgan yang mendengarkan hal itu perlahan berdiri dan mengajakku berdiri juga.
"Ayah janji dan tidak ada kata menyakitkan yang keluar dari mulut ayah untuk bunda. Bunda segalanya buat ayah, Morgan love Linzy or Linzy love Morgan, "kata Morgan merangkul pundakku dan memegang pinggangku dengan sejuta kebahagian yang dia berikan malam ini.
"Terima kasih ayah, bunda sayang sama ayah, "ucapku dengan isak tangis dan hari ini rasanya kebahagianku bertambah lagi. Aku dapat melihat sosok Morgan yang dulu terlahir lagi untukku sungguh membuatku tidak percaya.
"Bun, jangan nangis donk ayah punya hadia untuk bunda. Tapi bunda tutup matanya dulu yah, "kata Morgan menyuruhku tutup mata perlahan aku menutup mata dan aku merasakan ada benda asing dibagian leherku seperti, berbentuk hati.
"Bun, buka matanya donk, "kata Morgan dan aku melihat sebuah kalung emas berbentuk setengah hati yang ditengahnya bertuliskan M Love L dan Morgan juga memakai kalung setengah hati sama sepertiku.
"Ayah ini indah banget aku suka, "ucapku yang melihat kalung pemberiannya begitu indah dan aku melihat Morgan tersenyum simpul padaku.
"Bunda senang itu khusus ayah buatkan untuk bunda dan ayah agar, setengah hati dari kalung itu akan selalu bersatu dalam hati kita masing-masing, "kata Morgan menjelaskan dan perlahan Morgan mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku dapat merasakan hembusan napas Morgan begitu tidak beraturan dan detak jatungku saat ini berdetak lebih cepat seperti biasanya. Tampak hidungku bersentuhan langsung dengan hidungnya dan aku dapat merasakan ada sentuhan hangat di dahiku dan ternyata dia mencium dahiku cukup lama lama sehingga menimpulkan efek yang luar biasa dalam diriku ini. Kalau seperti ini aku pasti tidak berdaya dan cuma bisa merasakan yang yang dia lakukan sekarang.
"I Love You Bunda Ichi, "bisik Morgan melepskan ciuman dari dahiku dan sekarang dia menatapku dengan begitu intens sambil menggegam jemari tanganku tanpa melepaskannya seperti, dia tidak ingin kehilangandiriku lagi untuk sekian kali sejak insiden beberepa hari yang lalu. Ternyata insiden beberapa hari yang lalu membuat dirinya merasa bersalah dan selalu menyalahkan dirinya, padahal kalau dipikir-pikir aku juga bersalah atas insiden itu.
"Hari ini ayah bahagia bun dan ayah janji akan selalu menjaga bunda. Ayah tidak akan perna buat bunda nangis lagi, "kata Morgan yang akhirnya memelukku erat sekali dan aku sangat bahagia mendengar perkataannya.
"Ayah adalah segalanya buat bunda dan ayah tidak akan terganti dihati bunda. I Love too Ayah, "balasku pada perkataannya tadi dan malam ini kebahagianku tidak akan berganti dan selalu tetap untuk selamanya.
"Ayah janji tidak ada yang boleh menyakiti bunda ataupun membuat bunda nangis lagi, karena kesedihan bunda juga kesedihan ayah dan kebahagian bunda akan menjadi kebahagian terbesar ayah, "bisik Morgan yang bersandar di leher jenjangku disaat dia masih menikmati pelukan hangat dariku. Hari ini mungkin begitu membuat aku sadar kalau, semua akan berubah seiring waktu yang berjalan dan setiap manusia akan tahu dimana letak kebahagian yang dia miliki selama ini.
"Buat bunda ayah tidak akan terganti karena, hati ayah cuma untuk bunda seorang, "ucapku dalam pelukan hangat ini dan sekarang aku bisa merasakan dimana letak kebahagianku dan kebahagiannya. Aku sadar yang lalu adalah kesalahan terbesarku dan itu atas rasa egoisku dan sekarang aku tidak mau mengulangi kesalahanku atau kehilangan dirinya buatku dia adalah segalanya. Morgan dan Linzy tercipta untuk selalu bersama selamanya sampai maut yang memisahkan antara aku dan dia.
"Yah tuhan semoga kebahagian ini bisa selamanya, "batinku yang melepaskan pelukannya dan mengubah posisiku menjadi bersandar didada bidangnya dengan tubuhnya yang cukup kekar.
"Semoga semua tidak berubah aku sangat mencintaimu lebih, dari aku mencintai diriku sendiri, "batin Morgan mencium ubun-ubun kepalaku dan sesekali membelai rambut panjangku.







***********






AUTHOR POV...





Jakarta, 11 Maret 2014 Jam 09.00 Wib.





*Kebahagian terletak bagaimana saling menjaga dan mengerti apa arti bahagia dan kebersamaan*



     Sebuah akar pohon itu seperti kehidupan yang murni, dia akan terus bertumbuh dengan seiringnya kehidupan manusia ini. Kebahagian manusia tidak akan cukup membahagiakan satu orang saja tapi, membahagiakan orang yang disayangi disekitar kita adalah suatu kebahagian tiadatara yang selalu dirasakan setiap manusia. Pemuda ini masih setia menatap gadis pujaannya dan sesekali dia belai wajah gadis ini, dengan kelembutan. Senyum pemuda ini begitu indah ketika, melihat maniak mata indah gadis itu. Rasanya dunia pemuda itu hanya untuk gadis ini. Pemuda itu sadar kalau, hal yang lalu adalah kesalahan terbesarnya dan bila mengingatnya dia menyesal apa lagi selalu menyiksa gadis itu. Dia tahu saat itu dia cuma dihantui emosi yang tidak terkontrol dan saat ini dia sadar kesalahan berdampak pada kejiwaan gadis yang dia cintai. Setelah dia mengetahui apa yang terjadi pada gadis yang dia cintai, dia sudah bertekad untuk mengubah semuanya terutama bersikap manis pada gadis yang sangat dia sayangi.
"Maafin aku yah sekarang kita mulai kehidupan baru. Good morning dear...selamat pagi anak ayah didalam jangan buat bunda capek yah, sayang. Bun, tidur yang tenang dulu ayah mau buat susu dan nasi goreng spesial untuk bunda, "kata pemuda itu beranjak dari tempat tidur dan ingin melangkah keluar tapi, tiba-tiba tanganya dicekal oleh gadis ini.
"Yah, bunda ikut abis mau lihat ayah masak nih, "manja gadis ini sambil mengedipkan salah satu matanya, sehingga membuat pemuda ini Handi Morgan Winata tertawa geli.
"Bun, kok genit sih ayo mulai genit karena, si dedek yah. Aduh anak ayah ini kok buat bunda jadi manja sih, "goda Morgan yang tersenyum geli dan dengan cekatan dia mencium perut istrinya.
"Abisnya dedeknya belum besar ayah dan bundanya manja biar, selalu disamping ayah, "ucap gadis ini Linzy yang mulai mengganti bajunya dengan mengenakan sebuah tentop yang dibalut celana cukup panjang.
"Bun, kok pakai baju itu sih, kasihan dedeknya dan itu gak baik sama perkembangan anak kita nantinya. Ayah mau besok, nemani bunda beli dress untuk ibu hamil jangan yang model tentop gak baik itu, "tegur Morgan yang tidak suka cara berpakaian istrinya saat ini dan ingin perkembangan anaknya tidak terhambat.
"Maaf yah, bunda belum beli baju hamil. Tahu sendiri sejak kejadian beberapa hari itu, bunda merasa bersalah juga apa lagi mengacuhkan ayah, "ucap Linzy pada Morgan, dia tahu kalau dia salah memakai baju dihadapan suaminya.
"Oke ayah ngerti kok dan mulai sekarang kalau bunda mau minta apa, ayah janji aku kabulin deh, "kata Morgan menyagupi kalau suatu hari Linzy minta sesuatu yang aneh.
"Oke ayah yang paling kece. Eh yah, kayak ada tamu deh, mending bunda buka aja, "kata Linzy mendengarkan ada bunyi bel rumah mereka, bertanda kalau ada tamu yang datang.
"Oke tapi, hati jangan lari bun kasihan dedeknya. Ayah bakal masak nasi goreng spesial untuk bunda ichi yang paling cantik sedunia, "gombal Morgan tepat dihadapan Linzy dan itu membuat gadis ini malah salah tingkah dengan ulah pemuda tadi.
"Ayah gombal deh jadi cewek yang dengar klepek-klepek. Udah ah yah, bunda mau buka pintunya mungkin ada tamu penting bentar yah, "kata Linzy mulai keluar dari kamar dan munuju ruang tamu untuk melihat siapa tamunya.
"Dia berbeda, "gumum Morgan yang memandangi kepergian istrinya untuk membuka pintu.




Clekkkk......
"Hay Linzy, apa kabarnya?"sapa seorang gadis saat Linzy sudah membuka pintu ruang tamu. Tampak senyum gadis ini begitu sinis dan penuh misterius. Linzy yang masih kaget tampak begitu pucat pasai melihat gadis yang dari dulu tidak dia sukainya.
"Ternyata kamu disini Zy, rasanya aku ingin cepat-cepat membunuhmu, "cetus gadis bermata sipit ini dan senyum evilnya dia tampakan pada Linzy yang masih ketakutan.
"Bunda!!!! ayah cari kecap kok ada dimana yah bun?"panggil Morgan yang masih mengenakan boxser dan kaos oblong yang tadi malam dia kenakan.
"Hay Morgan...., "sapa gadis ini begitu manis pada Morgan dan sontak membuat Morgan kaget dengan kehadiran gadis ini di rumahnya.
"Kamu!!!!"kaget Morgan menatap tajam gadis ini dan rasanya dia ingin menerkam hidup-hidup gadis itu walau dia tahu kalau itu kesalahan besar.






*Cinta bagaikan sekutum mawar putih yang tertanam di taman yang indah. Cinta itu suci dan tidak ternodai dengan, kebutaan cinta karena hakikat sebuah cinta itu abadi*






To Be Continue....



Siapakah gadis yang datang kerumah Linzy dan Morgan sehingga membuat Linzy ketakutan dan apakah Morgan akan selalu menjaga Linzy dalam keadaan suka maupun duka dan apakah rencana Pj untuk menggalkan rencana Angel yang akan membunuh Linzy??




Tunggu saja Part 4nya yah!!!!!!




Bagaimana para readers tersayangku part 3 ini bagus atau jelek maaf, kalau kurang ngefell. Maaf juga kalau masih banyak typo bertebaran kesana-kemari maklumlah aku masih penulis amatir tentu masih banyak penulisan yang salah.






Please Comment and Like!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar